Semoganya
Bisa ga, ngulang ke 4 tahun yang lalu, buat bilang ke diri sendiri, "Ayo berani sekali lagi, ketakutan dan prasangkamu ga nyata. Ayo sekali lagi lawan rasa takutmu, ayo berani sekali lagi, ayo dicoba aja dulu, sedih dan sakit kemarin diskip dulu bentaaarrrr" atau, bisa ga mengusahakan apa yang jadi mau dari dulu? bisa ga, akan ada masa atau momen yang emang gaakan sama tapi bisa ga tujuannya tercapai meski prosesnya ga sama sepenuhnya?
Tapi, kan hidup jalannya maju, ya? Kita bisa "mengingat" apa-apa yang teradi kemarin, minggu lalu, bulan lalu, dua tahun lalu, hal-hal di masa kemarin; menyesali dan bersyukur atas apa yang telah terjadi.
Kita bisa melihatnya dalam memori di kepala atau beruntung jika ada rekam jejak entah melalui potret kamera atau ponsel canggih dengan kamera bagus atau dengan tulisan yang menggambarkan cerita dan perasaan ketika itu. Lalu, apa bila baik kita dapat bersyukur atasnya dan jika sebaliknya semoga kita mampu mengambil hal baiknya.
Iya, menyesal menjadi hal paling menyebalkan; selain kecewa tentunya. Keduanya sama, berkaitan dengan harapan. Beberapa menyesal sebab ternyata yang diharapkan masa sekarang tidak benar-benar terjadi, beberapa kecewa sebab yang diharapakan tidak benar-benar ada.
Kadang jadi mikir, hidup itu ngapain, sih? Kayanya, emang perihal gimana kita belajar. Belajar kuat, belajar berani mengambil keputusan dan mempertimbangkan resiko, belajar dari pengalaman, belajar dari salah, belajar dari penyesalan, belajar dari mantan, eh, dan belajar yang lainnya tentunya. Ruangnya banyak, sumbernya beragam. Kita memiliki kendali atas diri untuk memilih dan memilah mana yang layak dan tidak. Mana yang perlu dipertahankan dan dibuang. Yang perlu diperjuangkan dan dilepaskan.
Semoga ikhlas kita membersamai, tapi semoga setiap apapun tidak dibersamai dengan pasrah dan berpangku tangan saja.
Komentar
Posting Komentar